MAKALAH
KOMUNIKASI ORGANISASI
Disusun
Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Komunikasi Manajemen (KOMEN)
Oleh :
Sahabat
Ujang
1134030061
|
JURUSAN
MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS
DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2016
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Di
dalam kehidupan seseorang tidak akan terlepas dari yang namanya komunikasi.
Lebih lagi komunikasi dalam organisasi yang mana di dalamnya ada atasan dan
bawahan. Komunikasi yang dilakukan oleh atasan dan bawahan dalam ruang lingkup
organisasi akan memberikan berbagai efektifitas komunikasi itu sendiri.
Komunikasi
merupakan salah satu faktor yang penting dalam menjalankan proses administrasi
dan interaksi antar elemen pada suatu organisasi atau lembaga, baik internal
maupun eksternal. Tanpa adanya jalinan komunikasi yang baik dan benar besar
kemungkinan semua proses di dalam organisasi/lembaga tersebut tidak akan dapat
berjalan dengan maksimal dan sesuai dengan yang telah direncanakan. Kemampuan
komunikasi yang baik akan sangat membantu semua proses yang ada dalam suatu
organisasi/lembaga.
Komunikasi
dalam organisasi sangat dibutuhkan agar dalam organisasi dapat mencapai tujuan
yang diinginkan oleh setiap anggota dalam organisasi. Setiap komunikasi dalam
organisasi biasanya dimanfaatkan untuk saling berbagi dan mencari tahu apa yang
dibutuhkan dalam organisasi serta apa kekurangan dalam organisasi tersebut.
Dari sinilah kita akan mempelajari bagaimana cara berkomunikasi dalam
organisasi.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apa pengertian
dari komunikasi organisasi?
2. Apa saja
elemen-elemen organisasi?
3. Bagaimana arah
komunikasi di dalam organisasi?
4. Apa saja
konsep kunci komunikasi organisasi ?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Komunikasi
dan Organisasi
a.
Komunikasi
Pengertian
komunikasi atau communication berasal dari bahasa latin communis atau dalam
bahasa inggrisnya common berarti sama. Apabila kita berkomunikasi berarti kita
dalam keadaan berusaha untuk menimbulkan suatu persamaan dalam hal sikap dengan
seseorang. Jadi pengertian komunikasi secara harfiah adalah proses menghubungi
atau mengadakan perhubungan.[1][1]
Dalam
komunikasi diperlukan sedikitnya tiga unsur
yaitu sumber (source), berita atau pesan (message), dan sasaran
(destination). Sumber dapat berupa individu atau organisasi komunikasi. Berita
atau pesan dapat berupa tulisan, gelombang suara atau komunikasi arus listrik,
lambaian tangan, bendera berkibar, atau benda lain yang mempunyai arti. Sasaran
dapat berupa seorang pendengar, penonton, pembaca, anggota dari kelompok
diskusi, mahasiswa, dan lain-lain.
b.
Organisasi
Terdapat banyak para ilmuan yang
memaknai akan pengertian organisasi itu sendiri termasuk diantaranya ada yang
mengartikan : Organisasi yaitu suatu kumpulan atau sistem individual
hierarki/jenjang dan pembagian kerja, berupaya mencapai tujuan yang ditetapkan.
Dalam buku lain juga dijelaskan tentang makna dari organisasi itu
sendiri yaitu : sebuah kelompok individu yang diorganisasikan untuk mencapai
tujuan tertentu. Dan ada juga yang mengartikan oraginasi yaitu :
suatu kumpulan (sistem) individu yang bersama-sama, melalui sistem hierarki
pangkat dan pembagian kerja, berusaha mencapai tujuan tertentu. Wright (1977),
mengatakan bahwa organisasi adalah suatu bentuk sistem terbuka dari
aktivitas yang
dikoordinasi oleh dua orang atau lebih untuk mencapai suatu tujuan bersama.
Dari semua pengertian itu maka
sebetulnya antara pengertian yang satu dengan yang lain itu sama. Hanya saja
ada penambahan atau pengurangan kata-kata saja dalam proses memaknai pengertian
organisasi itu sendiri. Pengertian organisasi adalah perkumpulan atau wadah
bagi sekelompok orang untuk bekerjasama, terkendali dan terpimpin untuk tujuan
tertentu. Organisasi biasanya memanfaatkan suatu sumber daya tertentu misalnya
lingkungan, cara atau metode, material, mesin, uang, dan beberapa sumberdaya
lain dalam rangka mencapai tujuan organisasi tersebut. Orang orang yang
terkumpul dalam sebuah organisasi sepakat untuk mencapai tujuan tertentu
melalui sumber daya secara sistematis dan rasional yang terkendali dan adanya
pemimpin organisasi yang akan memimpin operasional organisasi dengan terencana.
Sedangkan komunikasi
organisasi dapat didefinisikan sebagai pertunjukan dan penafsiran pesan di
antara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian dari suatu organisasi
tertentu.[2][2]
Komunikasi
organisasi adalah proses penciptaan makna atas interaksi yang menciptakan,
memelihara, dan mengubah organisasi. Struktur organisasi cenderung mempengaruhi
komunikasi, dengan demikian komunikasi dari bawahan kepada pimpinan sangat
berbeda dengan komunikasi antar sesamanya.
Goldhaber (1986), memberikan
pengertian komunikasi organisasi yang artinya sebagai berikut, Komunikasi
organisasi yaitu proses menciptakan dan saling menukar pesan dalam satu
jaringan hubungan yang saling tergantung satu sama lain untuk mengatasi
lingkungan yang tidak pasti atau yang selalu berubah-ubah. Sama dengan
pemaknaan organisasi, dalam memaknai akan pengertian komunikasi itu sendiri
banyak para ahli yang mencoba memberikan pengertiannya dengan persepsi mereka
masing-masing. Termasuk diantara yaitu persepsi Redding dan Sanborn, mereka mengatakan
bahwa komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan informasi dalam
organisasi yang kompleks. Sedangkan Katz dan Kahn mengatakan bahwa komunikasi
organisasi merupakan arus informasi, pertukaran informasi dan pemindahan arti
di dalam suatu organisasi. Komunikasi
organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam
kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi (Wiryanto, 2005).
Komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui oleh organisasi itu sendiri
dan sifatnya berorientasi kepentingan organisasi. Isinya berupa cara kerja di
dalam organisasi, produktivitas, dan berbagai pekerjaan yang harus dilakukan
dalam organisasi. Misalnya: memo, kebijakan, pernyataan, jumpa pers, dan
surat-surat resmi. Adapun komunikasi informal adalah komunikasi yang disetujui
secara sosial. Orientasinya bukan pada
organisasi, tetapi lebih kepada anggotanya secara individual.
B.
Elemen
Organisasi
1.
Struktur sosial
Struktur sosial yaitu pola (aspek)
aturan hubungan yang ada antara partisipan di dalam suatu organisasi. Struktur
sosial ini menurut Davis dipisahkan menjadi dua bagian yaitu struktur
normatife dan struktur tingkah laku. Struktur normatife ini mencakup diantaranya
adalah nilai, norma dan peranan yang diharapkan. Sedangkan pengertian nilai itu
sendiri yaitu kriteria yang digunakan dalam dalam memilih tujuan tingkah laku.
Dan pengertian norma yaitu aturan umum mengenai tingkah laku yang dapat digunakan
sebagai pedoman dalam menggapai tujuan. Sedangkan perananlah yang diharapkan,
digunakan sebagai standar penilaian tingkah laku karyawan yang sesuai dengan
posisinya.
Sedangkan struktur tingkah laku ini
berfokus terhadap tingkah laku yang dikerjakan dan bukan resep bertingkah laku.
Gambaran tingkah laku ini dapat dilihat dengan menggunakan sosiometri.
2.
Partisipan
Partisipan organisasi yaitu
individu-individu yang memberikan kontribusi kepada organisasi. Tingkat
keterampilan ataupun keahlian yang dimiliki oleh partisipan ini tentu saja
tidak sama dalam artian berbeda-beda. Dan oleh karena itu susunan struktural di
dalam organisasi mestilah dirancang untuk disesuaikan dengan tingkat
keterampilan.
3.
Tujuan
Tujuan dalam organisasi merupakan
hal yang sangat penting dan sangat kontroversial dalam mempelajari organisasi.
Bakan kebanyakan analisis beranggapan bahwa tujuan merupakan suatu titik
sentral petunjuk dalam menganalisis organisasi.
4.
Teknologi
Yang dimaksud teknologi dalam hal
ini yaitu penggunaan mesin-mesin atau perlengkapan mesin dan juga pengetahuan
teknik dan keterampilan partisipan.
5.
Lingkungan
Tidak ada organisasi yang sanggup
mencukupi kepentingan dirinya sendiri. Semuanya tergantung pada lingkungan
sistim yang lebih besar untuk dapat terus hidup. Parson telah memberikan
perhatian terhadap pentingnya hubungan diantara tujuan organisasi dengan
lingkungan masyarakat yang lebih luas. Suatu organisasi mungkin mengharapkan
dukungan sosial bagi kreativitasnya untuk merefleksikan nilai-nilai masyarakat
pada fungsinya.
C.
Jenis Arah
Komunikasi dalam Organisasi
1.
Komunikasi ke atas
Komunikasi ke atas dalam organisasi
merupakan jenis informasi yang mengalir dari tingkat bawahan ke tingkat yang
lebih tinggi (atasan). Komunikasi ke atas penting karena beberapa alasan,
diantara alasan itu ialah:
a.
Aliran informasi ke atas memberi
informasi berharga untuk pembuatan keputusan oleh mereka yang mengarahkan
organisasi dan mengawasi kegiatan orang-orang lainnya.
b.
Komunikasi ke atas memberitahukan
kepada penyelia kapan bawahan mereka siap menerima informasi dari mereka dan
seberapa baik bawahan menerima apa yang dikatakan kepada mereka.
c.
Komunikasi ke atas memungkinkan
bahkan mendorong omelan dan keluh kesah muncul ke permukaan sehingga penyelia
tahu apa yang mengganggu mereka yang paling dekat dengan operasioperasi
sebenarnya.
d.
Komunikasi ke atas menumbuhkan
apresiasi dan loyalitas ke pada organisasi dengan memberi kesempatan kepada
pegawai untuk mengajukan pertanyaan dan menyumbang gagasan serta saran-saran
mengenai operasi organisasi.
e.
Komunikasi ke atas mengizinkan
penyelia untuk menentukan apakah bawahan memahami apa yang diharapkan dari
aliran informasi ke bawah.
f.
Komunikasi ke atas membantu pegawai
mengatasi masalah pekerjaan mereka dan memperkuat keterlibatan mereka dengan
pekerjaan mereka dan dengan organisasi tersebut.
2.
Komunikasi ke bawah
Komunikasi ke bawah ini merupakan
sebuah komunikasi yang mengalir dari tingkat atasan (jabatan yang lebih tinggi)
kepada tingkat yang lebih rendah (jabatan yang lebih rendah). komunikasi
kebawah mempunyai 5 tujuan pokok yaitu:
a)
Memberikan pengarahan atau
instruksi kerja tertentu.
b)
Memberikan informasi mengapa suatu
pekerjaan harus dilaksanakan.
c)
Memberikan informasi tentang
prosedur dan praktik organisasional.
d)
Memberikan umpan balik pelaksanaan
kerja kepada para karyawan.
e)
Menyajikan informasi mengenai aspek
ideologi dalam membantu organisasi menanamkan pengertian tentang
tujuan yang ingin dicapai.
Salah
satu kelemahan saluran komunikasi dari atas ke bawah ini adalah kemungkinan
terjadinya penyaringan atau sensor informasi penting yang ditujukan kepada para
bawahan.
3.
Komunikasi horizontal
Komunikasi horizontal adalah
komunikasi yang terjadi antara dua orang atau lebih yang posisinya setara.
4.
Komunikasi informal
Komunikasi Informal yang terjadi
karena adanya komunikasi antara sesama karyawan dalam suatu organisasi.
Komunikasi informal (the grapevine) biasanya disebarluaskan melalui desas-desus
atau kabar angin dari mulut ke mulut dari satu orang ke orang yang lainnya
dalam suatu organisasi dimana kebenarannya tidak bisa dijamin karena
kadang-kadang bertentangan dengan perusahaan. Jadi agar komunikasi informal
bisa bermanfaat maka seseorang pemimpin harus bisa memakai jalur ini untuk
memperlancar berjalannya komunikasi formal perusahaan (komunikasi formal ini
jangan sampai mengakibatkan timbulnya desas-desus yang meresahkan karyawan).
D.
Konsep Kunci
Komunikasi Organisasi
1.
Proses
Suatu organisasi adalah suatu sistem
terbuka yang dinamis yang menciptakan dan salin menukar pesan diantara
anggotanya. Karena gejala menciptakan dan menukar informasi ini berjalan terus
menerus dan tidak ada henti-hentinya maka dikatakan sebagai suatu proses.
2.
Pesan
Yang dimaksud dengan pesan disini
yaitu susunan symbol yang penuh arti tentang orang, objek, kejadian yang
dihasilkan oleh interaksi dengan orang. Pengklasifikasian pesan menurut bahasa
dapat pula dibedakan atas pesan verbal dan nonverbal. Klasifikasi pesan menurut
penerima yang diharapkan dapat pula dibedakan atas pesan internal dan
eksternal. Pesan internal khusus dipakai karyawan dalam organisasi. Sedangkan
pesan eksternal adalah untuk memenuhi kebutuhan organisasi sebagai sistem
terbuka yang berkaitan dengan lingkungan dan masyarakat umum.
Pesan dapat pula diklafikasikan
menurut bagaimana pesan itu disebarluaskan atau metode diffusi. Kebanyakan
komunikasi organisasi disebarluaskan dengan menggunakan metode “hardware” untuk
dapat berfungsi tergantung kepada alat-alat elektronik dan “power”. Sedangkan
pesan yang menggunakan metode “software” tergantung kepada kemampuan dan skil
dari individu terutama dalam berpikir menulis, berbicara dan mendengar agar
dapat berkomunikasi satu sama lain.
Klasifikasi pesan yang terakhir
adalah berdasarkan tujuan dari pada pengiriman dan penerimaan pesan. Redding
(Goldhaber, 1986) menyarankan ada tiga alasan umum bagi arus pesan dalam
organisasi yaitu: berkenaan dengan tugas-tugas dalam organisasi, pemeliharaaan
organisasi, dan kemanusiaan.
Thayer mengemukakan empat fungsi
khusus dari arus pesan dalam organisasi yaitu: untuk memberi informasi, untuk
mengatur, untuk membujuk dan untuk mengintegrasikan. Goldhaber (1986)
menggunakan tiga klasifikasi Redding ditambah dengan klasifikasi baru yaitu
inovasi ini misalnya rencana baru organisasi, kegiatan baru organisasi,
kegiatan baru, program baru atau pengarahan yang membangkitkan pemecahan
masalah.
3.
Jaringan
Organisasi terdiri dari satu seri
orang yang tiap-tiap darinya memiliki posisi kedudukan atau peranan tertentu
dalam organisasi. Pertukaran pesan dari sesamanya orang-orang ini terjadi
melewati satu set jalan kecil yang hal ini dinamakan jaringan komunikasi.
Hakikat dan luas dari jaringan ini dipengaruhi oleh banyak factor antara lain :
hubungan peranan, arah, dan arus pesan, hakikat seri dari arus pesan, dan isi
dari pesan.
Organisasi terdiri darisatu seri
orang yang tiap-tiapnya menduduki posisi atau peranan tertentu dalam
organisasi. Ciptaan dan pertukaran pesan dari orang-orang ini sesamanya terjadi
melewati suatu set jalan kecil yang dinamakan jaringan komunikasi. Peran
tingkah laku dalam suatu organisasi menentukan siapa yang menduduki posisi atau
pekerjaan tertentu baik dinyatakan seacar formal maupun tidak formal.
Faktor kedua yang mempengaruhi
hakekat dan luas jaringan komunikasi adalah arah dari jaringan. Secara
tradisional ada tiga klasifikasi arah jaringan komunikasi ini yaiu: komunikasi
kepada bawahan, kounikasi kepada atasan dan komunikasi horizontal. Faktor
terakhir yang mempengaruhi jaringan komunikasi adalah proses serial dari pesan.
Proses serial ini adalah suatu istilah komunikasi yang maksudnya selangkah demi
selangkah atau dari orang kepada orang lain.
4.
Keadaan saling tergantung
Hal ini telah menjadi sifat dari
suatu organisasi yang merupakan suatu sistem terbuka. Bila suatu bagian dalam
organisasi mengalami gangguan maka akan berpengaruh kepada bagian lainnya dan
bahkan mungkin juga kepada seluruh sistem organisasi. Begtu juga halnya dengan
jaringan komunikasi dalam suatu organisasi saling melengkapi. Implikasinya bila
suatu pimpinan membuat keputusan dia harus memperhitungkan implikasi keputusan
itu terhadap organisasinya secara menyeluruh.
Keadaan yang saling tergantung satu
bagian dengan bagian lainnya. Hal ini telah menjadi sifat dari suatu organisasi
yang merupakan suatu sistem terbuka. Bila suatu bagian dan organisasi
mengalami gangguan maka akan berpengaruh kepada bagian lainnya dan mungkin juga
kepada seluruh sistem organisasi. Begitu juga halnya dengan jaringan komunikasi
dalam suatu organisasi saling melengkapi.
5.
Hubungan
Hubungan manusia dalam organisasi
yang memfokuskan kepada tingkah laku komunikasi dari orang yang terlibat dalam
suatu hubungan perlu dipelajari. Hubungan manusia dalam organisasi berkisar
mulai dari yang sederhana yaitu hubungan diantara dua orang (dyadic) sampai
kepada hubungan yang kompleks, yaitu hubungan dalam kelompok-kelompok kecil,
maupun besar dalam organisasi.
Karena organisasi merupakaan suatu
sistem terbuka, sistem kehidupan sosial maka untuk berfungsinya bagian-bagian
itu terletak pada tangan manusia. Oleh karena itu hubungan manusia dalam
organisasi dihubungkan oleh manusia. Oleh karena itu hubungan manusia dalam
organisasi yang memfokuskan kepada tingkah laku komunikasi dari orang yang
terlibat dalam suatu hubungan perlu dipelajari. Hubunganmanusia dalam
organisasi berkisar mulai dari yang sederhana yaitu: hubungan diantara dua
orang atau dyadic sampai kepada hubungan yang komplek, yaitu hubungan dalam
kelompok-kelompok kecil, maupun besar, dalam organisasi.
Thayer membedakan hubungan ini
menjadi hubungan yang bersifat individual, kelompok dan hubungan organisasi.
Lain halnya dengan Pace dan Boren mereka menggunakan istilah hubungan
interpesonal terhadap komunikasi yang terjadi dalam hubungan tatap muka. Dia
membedakan empat macam komunikasi yaitu komunikasi dyadic (antara 2 orang),
komunikasi serial yaitu komunikasi dyadic yang diperluas berupa satu seri,
komunikasi kelompok kecil yaitu komunikasi antara 3-12 orang dan komunikasi
“audiance” atau komunikasi kelompok besar yang terdiri dari 13 orang lebih.
6.
Lingkungan
Yang dimaksud dengan lingkungan
disini yaitu semua totalitas secara fisik dan factor sosial yang diperhitungkan
dalam perbuatan keputusan mengenai individu dalam suatu sistem. Lingkungan ini
sendiri dapat dibedakan atasd lingkungan internal dan lingkungan eksternal.
Lingkungan adalah semua totalitas
secara fisik dan faktor sosial yang diperhitungkan dalam pembuatan keputusan
mengenai individu dalam suatu sistem. Lingkungan ini dapat dibedakan atas
lingkungan internal dan eksternal. Komunikasi organisasi terutama berkenaan
dengan transaksi yang terjadi dalam lingkungan internal organisasi yang terdiri
dari organisasi dan kulturnya, dan antara organisasi itu dengan lingkungan
eksternalnya. Yang dimaksud dengan kultur organisasi adalah pola kepercayaan
dan harapan dari anggota organisasi yang menghasilkan norma-norma yang membentuk
tingkah-laku individu dan kelompok dalam organisasi.
Organisasi sebagai suatu sistem
terbuka harus berinteraksi dengan lingkungan eksternal. Karena lingkungan
berubah-ubah, maka organisasi memerlukan informasi baru. Informasi baru ini
harus dapat mengatasi perubahan dalam lingkungan dengan menciptakan dan
pertukaran pesan baik secara internal dalam unit-unit yang relevan maupun
terhadap kepentingan umum secara eksternal.
7.
Ketidak pastian
Yang dimaksud dengan ketidak pastian
disini yaitu perbedaan informasi yang tersedia dengan informasi yang
diharapkan. Untuk mengurangi factor ketidakpastian ini organisasi menciptakan
dan menukar pesan diantara anggota, melakukan suatu penelitian, pengembangan
organisasi, dan menghadapi tugas-tugas yang kompleks dengan integrasi yang
tinggi.
Ketidak
pastian adalah perbedaan informasi yang tersedia dengan informasi yang
diharapkan. Untuk mengurangi faktor ketidak pastian ini organisasi menciptakan
dan menukar pesan diantara anggota, melakukan suatu penelitian, pengembangan
organisasi, dan menghadapi tugas-tugas yang komplek dengan integrasi yang
tinggi. Ketidak pastian dalam suatu organisasi juga disebabkan oleh terlalu
banyaknya infomasi yang diterima dari pada sesungguhnya diperlukan untuk
menghadapi lingkungan mereka. Salah satu urusan utama dari komunikasi
organisasi adalah menentukan dengan tepat beberapa banyaknya informasi yang
diperkukan untuk mengurangi ketidak pastian tanpa informasi yang berlebi
lebihan. Jadi ketidak pastian dapat disebabkan oleh terlalu sedikit informasi
yang diperlukan dan juga karena terlalu banyak yang diterima.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Organisasi adalah perkumpulan atau
wadah bagi sekelompok orang untuk bekerjasama, terkendali dan terpimpin untuk
tujuan tertentu. Sedangkan Komunikasi organisasi yaitu proses menciptakan dan
saling menukar pesan dalam satu jaringan hubungan yang saling tergantung satu
sama lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau yang selalu
berubah-ubah. Dan organisasi itu sendiri memiliki elemen-elemen. Elemen-elemen
itu ialah : struktur sosial, partisipan, tujuan, teknologi, dan lingkungan.
Selain itu
komunikasi organisasi memiliki empat jenis arah. Empat Jenis Arah itu ialah:
1.
Komunikasi ke atas. Komunikasi ke
atas dalam organisasi merupakan jenis informasi yang mengalir dari tingkat
bawahan ke tingkat yang lebih tinggi (atasan).
2.
Komunikasi ke bawah. Komunikasi ke
bawah ini merupakan sebuah komunikasi yang mengalir dari tingkat atasan
(jabatan yang lebih tinggi) kepada tingkat yang lebih rendah (jabatan yang
lebih rendah).
3.
Komunikasi horizontal. Komunikasi
horizontal adalah komunikasi yang terjadi antara dua orang atau lebih yang
posisinya setara.
4.
Komunikasi informal. Komunikasi
Informal yang terjadi karena adanya komunikasi antara sesama karyawan dalam
suatu organisasi.
Selain itu
pula terdapat beberapa konsep kunci organisasi. Konsep kunci komunikasi itu
ialah :
1)
Proses, suatu organisasi adalah
suatu sistem terbuka yang dinamis yang menciptakan dan salin menukar pesan
diantara anggotanya. Karena gejala menciptakan dan menukar informasi ini
berjalan terus menerus dan tidak ada henti-hentinya maka dikatakan sebagai
suatu proses.
2)
Pesan, yang dimaksud dengan pesan
disini yaitu susunan symbol yang penuh arti tentang orang, objek, kejadian yang
dihasilkan oleh interaksi dengan orang.
3)
Jaringan, organisasi terdiri dari
satu seri orang yang tiap-tiap darinya memiliki posisi kedudukan atau peranan
tertentu dalam organisasi. Pertukaran pesan dari sesamanya orang-orang ini
terjadi melewati satu set jalan kecil yang hal ini dinamakan jaringan
komunikasi.
4)
Keadaan saling tergantung, keadaan
yang saling tergantung satu bagian dengan bagian lainnya. Hal ini telah menjadi
sifat dari suatu organisasi yang merupakan suatu sistem terbuka. Bila suatu
bagian dan organisasi mengalami gangguan maka akan berpengaruh kepada
bagian lainnya dan mungkin juga kepada seluruh sistem organisasi. Begitu juga
halnya dengan jaringan komunikasi dalam suatu organisasi saling melengkapi.
5)
Hubungan, karena organisasi
merupakaan suatu sistem terbuka, sistem kehidupan sosial maka untuk
berfungsinya bagian-bagian itu terletak pada tangan manusia. Oleh karena itu
hubungan manusia dalam organisasi dihubungkan oleh manusia. Oleh karena itu
hubungan manusia dalam organisasi yang memfokuskan kepada tingkah laku
komunikasi dari orang yang terlibat dalam suatu hubungan perlu dipelajari.
Hubunganmanusia dalam organisasi berkisar mulai dari yang sederhana yaitu:
hubungan diantara dua orang atau dyadic sampai kepada hubungan yang komplek,
yaitu hubungan dalam kelompok-kelompok kecil, maupun besar, dalam organisasi.
6)
Lingkungan, yang dimaksud dengan
lingkungan disini yaitu semua totalitas secara fisik dan factor sosial yang
diperhitungkan dalam perbuatan keputusan mengenai individu dalam suatu sistem.
7)
Ketidak pastian, ketidak pastian
adalah perbedaan informasi yang tersedia dengan informasi yang diharapkan.