Selasa, 01 November 2016

MAKALAH KOMUNIKASI ORGANISASI



MAKALAH
KOMUNIKASI ORGANISASI
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Komunikasi Manajemen (KOMEN)
Oleh :
Sahabat Ujang
1134030061












JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2016
 



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
            Di dalam kehidupan seseorang tidak akan terlepas dari yang namanya komunikasi. Lebih lagi komunikasi dalam organisasi yang mana di dalamnya ada atasan dan bawahan. Komunikasi yang dilakukan oleh atasan dan bawahan dalam ruang lingkup organisasi akan memberikan berbagai efektifitas komunikasi itu sendiri.
            Komunikasi merupakan salah satu faktor yang penting dalam menjalankan proses administrasi dan interaksi antar elemen pada suatu organisasi atau lembaga, baik internal maupun eksternal. Tanpa adanya jalinan komunikasi yang baik dan benar besar kemungkinan semua proses di dalam organisasi/lembaga tersebut tidak akan dapat berjalan dengan maksimal dan sesuai dengan yang telah direncanakan. Kemampuan komunikasi yang baik akan sangat membantu semua proses yang ada dalam suatu organisasi/lembaga.
            Komunikasi dalam organisasi sangat dibutuhkan agar dalam organisasi dapat mencapai tujuan yang diinginkan oleh setiap anggota dalam organisasi. Setiap komunikasi dalam organisasi biasanya dimanfaatkan untuk saling berbagi dan mencari tahu apa yang dibutuhkan dalam organisasi serta apa kekurangan dalam organisasi tersebut. Dari sinilah kita akan mempelajari bagaimana cara berkomunikasi dalam organisasi.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian dari komunikasi organisasi?
2.      Apa saja elemen-elemen organisasi?
3.      Bagaimana arah komunikasi di dalam organisasi?
4.      Apa saja konsep kunci komunikasi organisasi ?

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Komunikasi dan Organisasi
a.      Komunikasi
            Pengertian komunikasi atau communication berasal dari bahasa latin communis atau dalam bahasa inggrisnya common berarti sama. Apabila kita berkomunikasi berarti kita dalam keadaan berusaha untuk menimbulkan suatu persamaan dalam hal sikap dengan seseorang. Jadi pengertian komunikasi secara harfiah adalah proses menghubungi atau mengadakan perhubungan.[1][1]
            Dalam komunikasi diperlukan sedikitnya tiga unsur  yaitu sumber (source), berita atau pesan (message), dan sasaran (destination). Sumber dapat berupa individu atau organisasi komunikasi. Berita atau pesan dapat berupa tulisan, gelombang suara atau komunikasi arus listrik, lambaian tangan, bendera berkibar, atau benda lain yang mempunyai arti. Sasaran dapat berupa seorang pendengar, penonton, pembaca, anggota dari kelompok diskusi, mahasiswa, dan lain-lain.
b.      Organisasi
            Terdapat banyak para ilmuan yang memaknai akan pengertian organisasi itu sendiri termasuk diantaranya ada yang mengartikan : Organisasi yaitu suatu kumpulan atau sistem individual hierarki/jenjang dan pembagian kerja, berupaya mencapai tujuan yang ditetapkan.  Dalam buku lain juga dijelaskan tentang makna dari organisasi itu sendiri yaitu : sebuah kelompok individu yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan tertentu. Dan ada juga yang mengartikan oraginasi yaitu : suatu kumpulan (sistem) individu yang bersama-sama, melalui sistem hierarki pangkat dan pembagian kerja, berusaha mencapai tujuan tertentu. Wright (1977), mengatakan bahwa organisasi adalah suatu bentuk sistem terbuka dari
aktivitas yang dikoordinasi oleh dua orang atau lebih untuk mencapai suatu tujuan bersama.
            Dari semua pengertian itu maka sebetulnya antara pengertian yang satu dengan yang lain itu sama. Hanya saja ada penambahan atau pengurangan kata-kata saja dalam proses memaknai pengertian organisasi itu sendiri. Pengertian organisasi adalah perkumpulan atau wadah bagi sekelompok orang untuk bekerjasama, terkendali dan terpimpin untuk tujuan tertentu. Organisasi biasanya memanfaatkan suatu sumber daya tertentu misalnya lingkungan, cara atau metode, material, mesin, uang, dan beberapa sumberdaya lain dalam rangka mencapai tujuan organisasi tersebut. Orang orang yang terkumpul dalam sebuah organisasi sepakat untuk mencapai tujuan tertentu melalui sumber daya secara sistematis dan rasional yang terkendali dan adanya pemimpin organisasi yang akan memimpin operasional organisasi dengan terencana.
            Sedangkan komunikasi organisasi dapat didefinisikan sebagai pertunjukan dan penafsiran pesan di antara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian dari suatu organisasi tertentu.[2][2]
Komunikasi organisasi adalah proses penciptaan makna atas interaksi yang menciptakan, memelihara, dan mengubah organisasi. Struktur organisasi cenderung mempengaruhi komunikasi, dengan demikian komunikasi dari bawahan kepada pimpinan sangat berbeda dengan komunikasi antar sesamanya.
            Goldhaber (1986), memberikan pengertian komunikasi organisasi yang artinya sebagai berikut, Komunikasi organisasi yaitu proses menciptakan dan saling menukar pesan dalam satu jaringan hubungan yang saling tergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau yang selalu berubah-ubah. Sama dengan pemaknaan organisasi, dalam memaknai akan pengertian komunikasi itu sendiri banyak para ahli yang mencoba memberikan pengertiannya dengan persepsi mereka masing-masing. Termasuk diantara yaitu persepsi Redding dan Sanborn, mereka mengatakan bahwa komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan informasi dalam organisasi yang kompleks. Sedangkan Katz dan Kahn mengatakan bahwa komunikasi organisasi merupakan arus informasi, pertukaran informasi dan pemindahan arti di dalam suatu organisasi. Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi (Wiryanto, 2005). Komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi kepentingan organisasi. Isinya berupa cara kerja di dalam organisasi, produktivitas, dan berbagai pekerjaan yang harus dilakukan dalam organisasi. Misalnya: memo, kebijakan, pernyataan, jumpa pers, dan surat-surat resmi. Adapun komunikasi informal adalah komunikasi yang disetujui secara sosial. Orientasinya bukan pada organisasi, tetapi lebih kepada anggotanya secara individual.

B.     Elemen Organisasi
1.      Struktur sosial
            Struktur sosial yaitu pola (aspek) aturan hubungan yang ada antara partisipan di dalam suatu organisasi. Struktur sosial ini  menurut Davis dipisahkan menjadi dua bagian yaitu struktur normatife dan struktur tingkah laku.  Struktur normatife ini mencakup diantaranya adalah nilai, norma dan peranan yang diharapkan. Sedangkan pengertian nilai itu sendiri yaitu kriteria yang digunakan dalam dalam memilih tujuan tingkah laku. Dan pengertian norma yaitu aturan umum mengenai tingkah laku yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam menggapai tujuan. Sedangkan perananlah yang diharapkan, digunakan sebagai standar penilaian tingkah laku karyawan yang sesuai dengan posisinya.
            Sedangkan struktur tingkah laku ini berfokus terhadap tingkah laku yang dikerjakan dan bukan resep bertingkah laku. Gambaran tingkah laku ini dapat dilihat dengan menggunakan sosiometri.

2.      Partisipan
            Partisipan organisasi yaitu individu-individu yang memberikan kontribusi kepada organisasi. Tingkat keterampilan ataupun keahlian yang dimiliki oleh partisipan ini tentu saja tidak sama dalam artian berbeda-beda. Dan oleh karena itu susunan struktural di dalam organisasi mestilah dirancang untuk disesuaikan dengan tingkat keterampilan.

3.      Tujuan
            Tujuan dalam organisasi merupakan hal yang sangat penting dan sangat kontroversial dalam mempelajari organisasi. Bakan kebanyakan analisis beranggapan bahwa tujuan merupakan suatu titik sentral petunjuk dalam menganalisis organisasi.

4.      Teknologi
            Yang dimaksud teknologi dalam hal ini yaitu penggunaan mesin-mesin atau perlengkapan mesin dan juga pengetahuan teknik dan keterampilan partisipan.

5.      Lingkungan
            Tidak ada organisasi yang sanggup mencukupi kepentingan dirinya sendiri. Semuanya tergantung pada lingkungan sistim yang lebih besar untuk dapat terus hidup. Parson telah memberikan perhatian terhadap pentingnya hubungan diantara tujuan organisasi dengan lingkungan masyarakat yang lebih luas. Suatu organisasi mungkin mengharapkan dukungan sosial bagi kreativitasnya untuk merefleksikan nilai-nilai masyarakat pada fungsinya.




C.    Jenis Arah Komunikasi dalam Organisasi
1.      Komunikasi ke atas
            Komunikasi ke atas dalam organisasi merupakan jenis informasi yang mengalir dari tingkat bawahan ke tingkat yang lebih tinggi (atasan). Komunikasi ke atas penting karena beberapa alasan, diantara alasan itu ialah:
a.       Aliran informasi ke atas memberi informasi berharga untuk pembuatan keputusan oleh mereka yang mengarahkan organisasi dan mengawasi kegiatan orang-orang lainnya.
b.      Komunikasi ke atas memberitahukan kepada penyelia kapan bawahan mereka siap menerima informasi dari mereka dan seberapa baik bawahan menerima apa yang dikatakan kepada mereka.
c.       Komunikasi ke atas memungkinkan bahkan mendorong omelan dan keluh kesah muncul ke permukaan sehingga penyelia tahu apa yang mengganggu mereka yang paling dekat dengan operasioperasi sebenarnya.
d.      Komunikasi ke atas menumbuhkan apresiasi dan loyalitas ke pada organisasi dengan memberi kesempatan kepada pegawai untuk mengajukan pertanyaan dan menyumbang gagasan serta saran-saran mengenai operasi organisasi.
e.       Komunikasi ke atas mengizinkan penyelia untuk menentukan apakah bawahan memahami apa yang diharapkan dari aliran informasi ke bawah.
f.       Komunikasi ke atas membantu pegawai mengatasi masalah pekerjaan mereka dan memperkuat keterlibatan mereka dengan pekerjaan mereka dan dengan organisasi tersebut.

2.      Komunikasi ke bawah
            Komunikasi ke bawah ini merupakan sebuah komunikasi yang mengalir dari tingkat atasan (jabatan yang lebih tinggi) kepada tingkat yang lebih rendah (jabatan yang lebih rendah). komunikasi kebawah mempunyai 5 tujuan pokok yaitu:
a)      Memberikan pengarahan atau instruksi kerja tertentu.
b)      Memberikan informasi mengapa suatu pekerjaan harus dilaksanakan.
c)      Memberikan informasi tentang prosedur dan praktik organisasional.
d)     Memberikan umpan balik pelaksanaan kerja kepada para karyawan.
e)      Menyajikan informasi mengenai aspek ideologi dalam membantu   organisasi menanamkan pengertian tentang tujuan yang ingin dicapai.
            Salah satu kelemahan saluran komunikasi dari atas ke bawah ini adalah kemungkinan terjadinya penyaringan atau sensor informasi penting yang ditujukan kepada para bawahan.

3.      Komunikasi horizontal
            Komunikasi horizontal adalah komunikasi yang terjadi antara dua orang atau lebih yang posisinya setara.

4.      Komunikasi informal
            Komunikasi Informal yang terjadi karena adanya komunikasi antara sesama karyawan dalam suatu organisasi. Komunikasi informal (the grapevine) biasanya disebarluaskan melalui desas-desus atau kabar angin dari mulut ke mulut dari satu orang ke orang yang lainnya dalam suatu organisasi dimana kebenarannya tidak bisa dijamin karena kadang-kadang bertentangan dengan perusahaan. Jadi agar komunikasi informal bisa bermanfaat maka seseorang pemimpin harus bisa memakai jalur ini untuk memperlancar berjalannya komunikasi formal perusahaan (komunikasi formal ini jangan sampai mengakibatkan timbulnya desas-desus yang meresahkan karyawan).




D.    Konsep Kunci Komunikasi Organisasi
1.      Proses
            Suatu organisasi adalah suatu sistem terbuka yang dinamis yang menciptakan dan salin menukar pesan diantara anggotanya. Karena gejala menciptakan dan menukar informasi ini berjalan terus menerus dan tidak ada henti-hentinya maka dikatakan sebagai suatu proses.
2.      Pesan
            Yang dimaksud dengan pesan disini yaitu susunan symbol yang penuh arti tentang orang, objek, kejadian yang dihasilkan oleh interaksi dengan orang. Pengklasifikasian pesan menurut bahasa dapat pula dibedakan atas pesan verbal dan nonverbal. Klasifikasi pesan menurut penerima yang diharapkan dapat pula dibedakan atas pesan internal dan eksternal. Pesan internal khusus dipakai karyawan dalam organisasi. Sedangkan pesan eksternal adalah untuk memenuhi kebutuhan organisasi sebagai sistem terbuka yang berkaitan dengan lingkungan dan masyarakat umum.
            Pesan dapat pula diklafikasikan menurut bagaimana pesan itu disebarluaskan atau metode diffusi. Kebanyakan komunikasi organisasi disebarluaskan dengan menggunakan metode “hardware” untuk dapat berfungsi tergantung kepada alat-alat elektronik dan “power”. Sedangkan pesan yang menggunakan metode “software” tergantung kepada kemampuan dan skil dari individu terutama dalam berpikir menulis, berbicara dan mendengar agar dapat berkomunikasi satu sama lain.
            Klasifikasi pesan yang terakhir adalah berdasarkan tujuan dari pada pengiriman dan penerimaan pesan. Redding (Goldhaber, 1986) menyarankan ada tiga alasan umum bagi arus pesan dalam organisasi yaitu: berkenaan dengan tugas-tugas dalam organisasi, pemeliharaaan organisasi, dan kemanusiaan.
            Thayer mengemukakan empat fungsi khusus dari arus pesan dalam organisasi yaitu: untuk memberi informasi, untuk mengatur, untuk membujuk dan untuk mengintegrasikan. Goldhaber (1986) menggunakan tiga klasifikasi Redding ditambah dengan klasifikasi baru yaitu inovasi ini misalnya rencana baru organisasi, kegiatan baru organisasi, kegiatan baru, program baru atau pengarahan yang membangkitkan pemecahan masalah.

3.      Jaringan
            Organisasi terdiri dari satu seri orang yang tiap-tiap darinya memiliki posisi kedudukan atau peranan tertentu dalam organisasi. Pertukaran pesan dari sesamanya orang-orang ini terjadi melewati satu set jalan kecil yang hal ini dinamakan jaringan komunikasi. Hakikat dan luas dari jaringan ini dipengaruhi oleh banyak factor antara lain : hubungan peranan, arah, dan arus pesan, hakikat seri dari arus pesan, dan isi dari pesan.
            Organisasi terdiri darisatu seri orang yang tiap-tiapnya menduduki posisi atau peranan tertentu dalam organisasi. Ciptaan dan pertukaran pesan dari orang-orang ini sesamanya terjadi melewati suatu set jalan kecil yang dinamakan jaringan komunikasi. Peran tingkah laku dalam suatu organisasi menentukan siapa yang menduduki posisi atau pekerjaan tertentu baik dinyatakan seacar formal maupun tidak formal.
            Faktor kedua yang mempengaruhi hakekat dan luas jaringan komunikasi adalah arah dari jaringan. Secara tradisional ada tiga klasifikasi arah jaringan komunikasi ini yaiu: komunikasi kepada bawahan, kounikasi kepada atasan dan komunikasi horizontal. Faktor terakhir yang mempengaruhi jaringan komunikasi adalah proses serial dari pesan. Proses serial ini adalah suatu istilah komunikasi yang maksudnya selangkah demi selangkah atau dari orang kepada orang lain.

4.      Keadaan saling tergantung
            Hal ini telah menjadi sifat dari suatu organisasi yang merupakan suatu sistem terbuka. Bila suatu bagian dalam organisasi mengalami gangguan maka akan berpengaruh kepada bagian lainnya dan bahkan mungkin juga kepada seluruh sistem organisasi. Begtu juga halnya dengan jaringan komunikasi dalam suatu organisasi saling melengkapi. Implikasinya bila suatu pimpinan membuat keputusan dia harus memperhitungkan implikasi keputusan itu terhadap organisasinya secara menyeluruh.
            Keadaan yang saling tergantung satu bagian dengan bagian lainnya. Hal ini telah menjadi sifat dari suatu organisasi yang merupakan suatu sistem terbuka. Bila suatu bagian dan organisasi  mengalami gangguan maka akan berpengaruh kepada bagian lainnya dan mungkin juga kepada seluruh sistem organisasi. Begitu juga halnya dengan jaringan komunikasi dalam suatu organisasi saling melengkapi.

5.      Hubungan
            Hubungan manusia dalam organisasi yang memfokuskan kepada tingkah laku komunikasi dari orang yang terlibat dalam suatu hubungan perlu dipelajari. Hubungan manusia dalam organisasi berkisar mulai dari yang sederhana yaitu hubungan diantara dua orang (dyadic) sampai kepada hubungan yang kompleks, yaitu hubungan dalam kelompok-kelompok kecil, maupun besar dalam organisasi.
            Karena organisasi merupakaan suatu sistem terbuka, sistem kehidupan sosial maka untuk berfungsinya bagian-bagian itu terletak pada tangan manusia. Oleh karena itu hubungan manusia dalam organisasi dihubungkan oleh manusia. Oleh karena itu hubungan manusia dalam organisasi yang memfokuskan kepada tingkah laku komunikasi dari orang yang terlibat dalam suatu hubungan perlu dipelajari. Hubunganmanusia dalam organisasi berkisar mulai dari yang sederhana yaitu: hubungan diantara dua orang atau dyadic sampai kepada hubungan yang komplek, yaitu hubungan dalam kelompok-kelompok kecil, maupun besar, dalam organisasi.
            Thayer membedakan hubungan ini menjadi hubungan yang bersifat individual, kelompok dan hubungan organisasi. Lain halnya dengan Pace dan Boren mereka menggunakan istilah hubungan interpesonal terhadap komunikasi yang terjadi dalam hubungan tatap muka. Dia membedakan empat macam komunikasi yaitu komunikasi dyadic (antara 2 orang), komunikasi serial yaitu komunikasi dyadic yang diperluas berupa satu seri, komunikasi kelompok kecil yaitu komunikasi antara 3-12 orang dan komunikasi “audiance” atau komunikasi kelompok besar yang terdiri dari 13 orang lebih.

6.      Lingkungan
            Yang dimaksud dengan lingkungan disini yaitu semua totalitas secara fisik dan factor sosial yang diperhitungkan dalam perbuatan keputusan mengenai individu dalam suatu sistem. Lingkungan ini sendiri dapat dibedakan atasd lingkungan internal dan lingkungan eksternal.
            Lingkungan adalah semua totalitas secara fisik dan faktor sosial yang diperhitungkan dalam pembuatan keputusan mengenai individu dalam suatu sistem. Lingkungan ini dapat dibedakan atas lingkungan internal dan eksternal. Komunikasi organisasi terutama berkenaan dengan transaksi yang terjadi dalam lingkungan internal organisasi yang terdiri dari organisasi dan kulturnya, dan antara organisasi itu dengan lingkungan eksternalnya. Yang dimaksud dengan kultur organisasi adalah pola kepercayaan dan harapan dari anggota organisasi yang menghasilkan norma-norma yang membentuk tingkah-laku individu dan kelompok dalam organisasi.
            Organisasi sebagai suatu sistem terbuka harus berinteraksi dengan lingkungan eksternal. Karena lingkungan berubah-ubah, maka organisasi memerlukan informasi baru. Informasi baru ini harus dapat mengatasi perubahan dalam lingkungan dengan menciptakan dan pertukaran pesan baik secara internal dalam unit-unit yang relevan maupun terhadap kepentingan umum secara eksternal.



7.      Ketidak pastian
            Yang dimaksud dengan ketidak pastian disini yaitu perbedaan informasi yang tersedia dengan informasi yang diharapkan. Untuk mengurangi factor ketidakpastian ini organisasi menciptakan dan menukar pesan diantara anggota, melakukan suatu penelitian, pengembangan organisasi, dan menghadapi tugas-tugas yang kompleks dengan integrasi yang tinggi.
            Ketidak pastian adalah perbedaan informasi yang tersedia dengan informasi yang diharapkan. Untuk mengurangi faktor ketidak pastian ini organisasi menciptakan dan menukar pesan diantara anggota, melakukan suatu penelitian, pengembangan organisasi, dan menghadapi tugas-tugas yang komplek dengan integrasi yang tinggi. Ketidak pastian dalam suatu organisasi juga disebabkan oleh terlalu banyaknya infomasi yang diterima dari pada sesungguhnya diperlukan untuk menghadapi lingkungan mereka. Salah satu urusan utama dari komunikasi organisasi adalah menentukan dengan tepat beberapa banyaknya informasi yang diperkukan untuk mengurangi ketidak pastian tanpa informasi yang berlebi lebihan. Jadi ketidak pastian dapat disebabkan oleh terlalu sedikit informasi yang diperlukan dan juga karena terlalu banyak yang diterima.












BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
            Organisasi adalah perkumpulan atau wadah bagi sekelompok orang untuk bekerjasama, terkendali dan terpimpin untuk tujuan tertentu. Sedangkan Komunikasi organisasi yaitu proses menciptakan dan saling menukar pesan dalam satu jaringan hubungan yang saling tergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau yang selalu berubah-ubah. Dan organisasi itu sendiri memiliki elemen-elemen. Elemen-elemen itu ialah : struktur sosial, partisipan, tujuan, teknologi, dan lingkungan.
Selain itu komunikasi organisasi memiliki empat jenis arah. Empat Jenis Arah itu ialah:
1.      Komunikasi ke atas. Komunikasi ke atas dalam organisasi merupakan jenis informasi yang mengalir dari tingkat bawahan ke tingkat yang lebih tinggi (atasan).
2.      Komunikasi ke bawah. Komunikasi ke bawah ini merupakan sebuah komunikasi yang mengalir dari tingkat atasan (jabatan yang lebih tinggi) kepada tingkat yang lebih rendah (jabatan yang lebih rendah).
3.      Komunikasi horizontal. Komunikasi horizontal adalah komunikasi yang terjadi antara dua orang atau lebih yang posisinya setara.
4.      Komunikasi informal. Komunikasi Informal yang terjadi karena adanya komunikasi antara sesama karyawan dalam suatu organisasi.
Selain itu pula terdapat beberapa konsep kunci organisasi. Konsep kunci komunikasi itu ialah :
1)      Proses, suatu organisasi adalah suatu sistem terbuka yang dinamis yang menciptakan dan salin menukar pesan diantara anggotanya. Karena gejala menciptakan dan menukar informasi ini berjalan terus menerus dan tidak ada henti-hentinya maka dikatakan sebagai suatu proses.
2)      Pesan, yang dimaksud dengan pesan disini yaitu susunan symbol yang penuh arti tentang orang, objek, kejadian yang dihasilkan oleh interaksi dengan orang.
3)      Jaringan, organisasi terdiri dari satu seri orang yang tiap-tiap darinya memiliki posisi kedudukan atau peranan tertentu dalam organisasi. Pertukaran pesan dari sesamanya orang-orang ini terjadi melewati satu set jalan kecil yang hal ini dinamakan jaringan komunikasi.
4)      Keadaan saling tergantung, keadaan yang saling tergantung satu bagian dengan bagian lainnya. Hal ini telah menjadi sifat dari suatu organisasi yang merupakan suatu sistem terbuka. Bila suatu bagian dan organisasi  mengalami gangguan maka akan berpengaruh kepada bagian lainnya dan mungkin juga kepada seluruh sistem organisasi. Begitu juga halnya dengan jaringan komunikasi dalam suatu organisasi saling melengkapi.
5)      Hubungan, karena organisasi merupakaan suatu sistem terbuka, sistem kehidupan sosial maka untuk berfungsinya bagian-bagian itu terletak pada tangan manusia. Oleh karena itu hubungan manusia dalam organisasi dihubungkan oleh manusia. Oleh karena itu hubungan manusia dalam organisasi yang memfokuskan kepada tingkah laku komunikasi dari orang yang terlibat dalam suatu hubungan perlu dipelajari. Hubunganmanusia dalam organisasi berkisar mulai dari yang sederhana yaitu: hubungan diantara dua orang atau dyadic sampai kepada hubungan yang komplek, yaitu hubungan dalam kelompok-kelompok kecil, maupun besar, dalam organisasi.
6)      Lingkungan, yang dimaksud dengan lingkungan disini yaitu semua totalitas secara fisik dan factor sosial yang diperhitungkan dalam perbuatan keputusan mengenai individu dalam suatu sistem.
7)      Ketidak pastian, ketidak pastian adalah perbedaan informasi yang tersedia dengan informasi yang diharapkan.



[1][1] Imam Moedjiono,”Kepemimpinan dan Keorganisasian”(Yogyakarta:UII Press,2002),hal165
[2][2] Ibid hal 167